BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 23 Juli 2009

BOM DAN OBAT...SEBUAH ANALOGI......


Bila kita umpamakan “bangsa Indonesia” ini dengan tubuh seseorang, maka semua kita akan mahbum apabila badan yang baik adalah yang sehat, terbebas dari berbagai macam penyakit, sehingga apapun yang kita lakukan akan nyaman, makan enak, tidur pulas dan sebagainya…..Apabila badan seseorang itu sakit maka dia harus minum obat atau malah harus dioperasi agar badan kita sehat kembali. Sumber penyakitpun bisa bermacam-macam, karena keturunan, karena salah pola makan atau bahkan pola piker yang dapat menyebabkan stress sehingga timbulah berbagai macam penyakit.

Bangsa Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945 artinya sudah 64 tahun merdeka setelah lama mengalami penderitaan panjang. Tidak dipungkiri kita telah banyak mengalami kemajuan diberbagai bidang utamanya dalam pembangunan fisik dan kesehatan.

Kemajuan pembangunan fisik tidak kita imbangi dengan pembangunan dibidang mental spiritual, sebagaimana tercamtum dalam lagu Indonesia Raya, …bangunlah jiwanya…bangunlah badannya. Sehingga masyarakat kita berperilaku “materialistic” apa saja mesti diukur dengan uang. Banyak cita-cita luhur bangsa yang ingin menjadi beradab malah kebiadaban ada dimana-mana,……. nggih nopo nggih ?……

Nenek moyang kita dan para pendiri bangsa, para pejuang bangsa kita sudah merumuskan arah derap maju bangsa yaitu didalam Pembukaan UUD’45 dan PANCASILA, tapi semua itu sudah banyak kita ingkari dan kita tukar dengan harga yang murah hanya untuk agar kita disebut negara “demokrasi”, akhirnya menjadi crazy…and crazy..?…..bukan berarti kita harus anti demokrasi…tetapi bukan berarti apa saja yang berbau barat mesti kita telan mentah-mentah?

Saya pribadi sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa PANCASILA dan UUD’45 adalah dasar dan ruh bangsa Indonesia, yang semestinya dia harus ada di dada setiap anak bangsa, sebagaimana ruh manusia harus senantiasa menguasai hati agar manusia itu tiak terjerumus dalam kehancuran, akan tetapi “bertetes-tetes air mata haru” melihat kasunyatan yang terjadi. Bagaimana menurut pandangan saudara?

Tidak ada salahnya menyelang perigatan HUT RI yang ke 64 ini kita tengok, kita renungkan, kita resapi PANCASILA dasar negara kita, kita lihat sila demi sila apa makna yang terkandung baik yang tersurat maupun yang tersirat didalamnya, termasuk sila-sila itu dibuat urut sesuai herarkinya, tidak bisa dibolak-balik, apabila kita melakukan penyimpangan sdikit saja, niscaya kekacauan akan timbul dimana-mana?….berbagai macam bencana, penganiayaan TKI, kemiskinan, kecelakaan pesawat, aksi eparatisme, dan aksi terror dengan bomnya dimana-mana adalah deretan panjang apa yang saya sinyalir itu.

Dan yang lebih membahayakan lagi adalah kita bangsa Indonesia itu sedang “sakit” tapi kebanyakan dari kita tidak merasa “sakit”, para sinuwun anggota majelis dengan seenaknya mengamandemen UUD, elit politik seperti bermusuhan hanya untuk berebut kekuasaan, para pengamat, para team sukses yang sak kepenake udele dewe golehe komentar, dan ujung-ujungnya rakyat hanya dipinjam namanya demi kekuasaan. Piye?….nek tiba-tiba kita gak kuat menahan rasa sakit yang sebenarnya sudah lama kita derita?

Beruntung Tuhan masih memberikan obat yang kita masih sanggup membelinya dan kita juga masih sanggup menelannya, tapi apabila obat pahit yang kita telan ini tidak juga mengurngi “penyakit” kita maka tidak menutup kemungkinan kita akan “dioperasi” dan kita semua tahu apa akibat “operasi itu. Tentu dibutuhkan biaya yang tinggi dan rasa sakit yang amat sangat, ya…kalau Tuhan memberi suntikan anti rasa sakit, tapi kalau tidak dan langsung main bedah saja bagaimana?….hi…ngeri…

Ini bentuk sumbangan saya kepada bangsaku, saya hanya bisa mengingatkan, karena hanya ini yang aku punya, waktu belum terlambat untuk menjadi sehat. Mari kita galakkan pola hidup bangsa yang sehat yaitu saling kasih mengasihi, sayang menyayangi, harga menghargai, saling Bantu membantu, kita tumbuhkan lagi sifat gotong royong, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, smoga Tuhan senantiasa memberikan pertolongan-nya pada bangsa Indonesian sehingga cita-cita kita yang adil makmur berdasarkan PANCASILA dapat segera terwujut, amin…smoga bermanfaat……



Sambil nunggang CB-glatik tiba-tiba pingin nulis seperti ini…..
DIRGAHAYU BANGSAKU….aku malu pada-mu, karena belum bisa berbuat untuk-mu…

2 komentar:

gundul mengatakan...

Ada ketidakadilan, gunakan kekuasaanmu, bila tak mampu, atasi dengan nasehatmu, tak mampu lagi bencilah dalam hati....... jenenngan sdah pada tataran menasehati ok... lanjutkan....

Suroso Bin Haji Moh Takrip mengatakan...

matur mas Marno comentnya...