BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 29 Juli 2009

TUKANG TAMBAL BAN YANG MABRUR....


Satu lagi kisah penyejuk hati saya haturkan buat kawan-kawan, smoga dapat menjadi obat hati, sehingga hati kita selalu tentram, damai dan sakinah. Kisah ini saya baca dalam sebuah buku kisah tetapi saya lupa judulnya dan tentu pengarangnya juga lupa karena buku ini hilang diambil yang punya.

Walaupun sudah cukup lama akan tetapi saya masih ingat betul kisah ini secara garis besarnya karena saya sangat terkesan pada kisah ini. Terjadi pada jaman generasi setelah para sahabat, tabiin Hasan Basri dan kisah ini terjadi di negeri 1001 mimpi yaitu Iraq. Pada waktu itu musim haji, dan Hasan Basri ra, bermimpi dalam tidurnya, bahwa terjadi sidang para malaikat untuk menentukan siapa-siapa yang berhak mendapatkan gelar haji mabrur.

Sidang berjalan sangat alot karena para malaikat kesulitan mencari siapa yang berhak atas predikat haji mabrur tersebut, dan akhirnya diputuskan bahwa pada musim haji tahun ini tidak seorangpun mendapatkannya. Maka sidangpun ditutup…tiba-tiba nyeletuk salah satu malaikat peserta sidang oh..ada satu ini yaitu si Fulan yang tinggal dikota Anu tapi dia ini tidak ikut berangkat haji, akan tetapi dia berhak atas pahala haji mabrur, belum selesai pembicaraan itu tiba-tiba Tuan Hasan Basri terjaga dari tidurnya.

Tuan Hasan Basri terheran-heran dengan mimpinya itu, akhirnya beliau memutuskan untuk mencari si Fulan tersebut ingin melihat apa aktivitasnya sehingga berhak atas pahala haji mabrur, padahal dia tidak berangkat haji. Lama beliau mencari alamat yang dituju…akhirnya beliau menemukannya dan beliau terkejut padahal si Fulan ini berprofesi sebagai tukang tambal ban, bukan seorang Ulama atau sejenisnya.

Tuan Hasan Basri ra minta ijin beberapa lama sebagai tamu dirumah tukan tambal ban ini, beliau ingin melihat aktivitas sehari-hari si tukang tambal ini, dan beberapa hari beliau tinggal tidak menemukan hal yang istimewa atau biasa-biasa saja seperti layaknya orang awam dalam beragama, sholat lima waktu, bekerja disiang hari dan beristirahat pada malam hari.

Karena penasaran tuan Hasan Basri ra menceritakan maksud kedatangannya. Akhirnya si tukang tambal ban ini bercerita, memang pada musim haji tahun ini dia bermaksud berangkat haji dan uang serta bekal sudah disiapkannya, akan tetapi tiba-tiba ada tetangga yang datang minta bantuan biaya karena ada yang sakit dan memerlukan uang yang cukup besar dan uang ongkos haji yang sudah saya siapkan saya berikan semua untuk membiayai yang sakit, begitu ujar si tukang tambal ban. Oh…begitu ???….setelah mengetahui duduk persolannya tuan Hasan Basri minta pamit……semoga bermanfaat…..

0 komentar: