BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 11 Agustus 2009

AYO MASUK OVEN BARENG-BARENG


Puasa romadlon selama sebulan penuh sejatinya adalah sebuah proses pemurnian, yang bertujuan agar manusia itu kembali murni seperti asalnya dahulu, atau manusia itu menjadi “fitrah” kembali. Sebab dalam perjalanan hidupnya nafsu dan setan selalu menggiring manusia ke arah yang jauh dengan Tuhan, sehingga tujuan hidupnya tidak murni lagi.

Proses ini saya analogikan dengan proses pengeringan kayu, sesuai dengan ilmu yang saya tekuni sehari-hari. Kayu yang masih basah tidak akan tahan lama apabila disimpan, dia mudah terserang jamur, binatang penggerek dan lain-lain kutu, sehingga kayu itu akan berubah warna dan menjadi hancur dimakan hama, semua itu disebabkan oleh sesuatu yang basah-basah yaitu air yang ada dalam kayu tersebut.

Seperti halnya manusia hidup didunia ada hal-hal yang basah-basah yang menjadi kesukaan nafsu dan syaithon, misalnya makanan yang berlebihan, minuman yang berlebihan, wanita, harta, kedudukan dan lain sebagainya yang kesemuanya itu adalah tidak baik apabila menyebabkan lupa kepada sang Pencipta. Dan sudah banyak bukti-bukti dari apa yang saya sampaikan ini.

Puasa secara lahiriyah adalah menahan diri dari makanan, minuman dan hubungan suami istri dari terbit fajar shidiq hingga terbenam matahari dan ruh puasa adalah meninggalkan semua larangan dan menjalankan semua perintah Tuhan, inilah yang disebut dengan Taqwa. Makan, minum dan berhubungan intim suami istri adalah simbolik dari wanita, tahta dan harta, semua ini harus ditahan jangan sampai berlebihan agar manusia tidak lupa kepada asalnya.

Kayu yang dikeringkan dalam waktu tertentu, dia menjadi kering, bebas jamur, tahan hama, mudah dikerjakan untuk proses selanjutnya dan mempunyai nilai tambah yang tinggi. Demikian manusia selepas puasa sebulan penuh hendaknya menjadi murni ( tidak berubah tujuan) hidupnya yaitu hanya mengabdi kepada Tuhan semata, terbebas dari penyakit-penyakit hati seperti dengki, iri ujub, riya’, sombong dan lain sebagainya, manusia menjadi lebih bernilai bagi masyarakatnya karena tidak kikir dan suka berderma.

Seperti halnya kayu yang keluar dari oven ada yang bengkok, pecah bahkan tetap basah, demikian manusia setelah berpuasa ini ada yang tetap bermaksiat, tidak lurus niatnya dan bahkan lebih rusak dari sebelumya, semoga kita keluar dari romadlon layaknya kayu yang dioven tetap lurus ( niatnya ), tahan hama ( terbebas dari penyakit hati, mudah dikerjakan ( badan kita mudah diajak beribadah ) dan mempunya nilai tambah ( lebih berguna bagi masyarakat kita )….amin 3x……..smoga bermanfaat.

0 komentar: