BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 07 Juni 2009

TIKUSPUN MEMAHAMI NIAT BAIK KITA


Apa yang ada dipemikiran kita apabila kata tikus ini muncul dihadapan kita? Tentu beraneka ragam, tergantung pengalaman kita dengan si “tikus” ini. Tetapi hampir dapat dipastikan kesemuannya negatif. Tikus adalah binatang mengerat yang sangat merugikan, dia ini jorok sehingga bila dia tinggal disuatu tempat pasti timbul bau tak sedap, dia suka merusak benda-benda dirumah kita, bahkan sang koruptorpun disimbulkan oleh sang “tikus” ini, maka lengkap sudah gambaran bahwa tikus adalah merugikan.

Yang saya mau angkat dalam tulisan kali ini bukan tikus itu sendiri, tetapi sebuah pengalaman penulis dengan tikus. Sungguh benar bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu itu bukan sia-sia pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi kadang kita belum dapat dengan tepat memahaminya.

Jengkel dengan banyaknya tikus dirumah kita? Begitulah yang saya alamai beberapa tahun yang lalu, suatu ketika ada seekor tikus yang terperangkap dalam sebuah oven roti yang tersimpan didapur, karena jengkel malah saya tutup rapat-rapat supaya si tikus ini tidak bisa keluar sama sekali, dengan harapan tikus ini mati konyol, hal ini berlangsung hari demi hari, si tikus ini berupaya keluar dengan cara “ngrikiti” oven tersebut, bila malam tiba betapa riuh suara oven yang dikrikiti itu, tetapi karena jengkel saya biarkan saja dan saya tahan walaupun berisik. Apa yang terjadi saudara? Diluar dugaan saya pada malam ketiga, si tikus ini raip begitu saya bangun dengan meninggalkan lubang pada oven roti itu, memang luar biasa, padahal oven itu terbuat dari pelat seng yang cukup tebal, akan tetapi tikus itu berhasil melubanginya dan berhasil lolos.

Bukan itu saja saudara, setelah berselang beberapa tahun kemudian kebetulan anak istri saya pulang kampung karena musim liburan sekolah, sedang saya tinggal sendirian dirumah. Seperti biasa bila saya sendiri dirumah tidak bikin makanan sendiri tetapi beli sajalah supaya gampang. Pada suatu malam, pas saya tertidur pulas salah satu jari kaki saya digigit tikus, ya…keluar darah walaupun sedikit, waktu itu saya kaget dan begitu agak sadar ternyata tikus yang menggigit saya, karena saya melihat sendiri ada tikus yang lari dari arah kaki saya. Marah? Jengkel?nyumpahi tikus? Tentu saudara bagaimana tidak! Tetapi saya tidak berdaya mau berbuat apa? Si tikus itu lari entah kemana?

Hari-hari setelah kejadian itu kewaspadaan terhadap tikus saya tingkatkan, pokoknya saya siap berperang dengan tikus, siaga satu begitu seperti layaknya tentara. Hari demi hari, bulan demi bulan dan waktupun berlalu begitu lama, sampai suatu waktu Tuhan memberi kesadaran pada saya bahwa tikuspun ciptaan Tuhan, dia makluk Tuhan. Saya diingatkan oleh kisah bahwa Imam Al-Gozali seorang Ulama yang hebat itupun masuk surga bukan karena amalnya, bukan karena ilmunya, akan tetapi karena perbuatannya yang kelihatannya sepele, tetapi beliau lakukan dengan penuh kesadaran dan penuh keikhlasan, yaitu suatu hari beliau membiarkan seekor lalat yang hinggap dipena yang beliau gunakan untuk menulis kitab, sehingga lalat itu puas minum tintanya.

Waktu berlalu beberapa tahun kemudian, sungguh Tuhan mencoba kesadaran saya, pada suatu malam saya bangun lalu ke kamar mandi tak kuduga ada tikus didalam bak mandi, saya tidak habis pikir dari mana tikus itu bisa masuk bak mandi? Seandainya saya mau menghabisi tikus saat itu juga saya sanggup melakukannya, tetapi saya mengambil tindakan yang berlawanan, saya ambil tikus itu dengan ember lalu saya buang dijalan depan rumah saya sambil dalam hati saya berkata pada tikus: Hai tikus kali ini aku menolongmu, tolong sampaikan pada kawan-kawanmu jangan ganggu rumahku lagi, byyuuuuurrrrr kubuang tikus itu serta merta dia lari.

Saaudaraku yang berbahagia, diluar dugaan saya hal ini terjadi dalam tiga malam berturut-turut, dan sayapun melakukan hal sama, saya tolong tikus itu dengan perjanjian agar tikus itu tidak mengganggu rumah saya! Kira-kira apa yang terjadi setelah kejadian itu? Maha benar Tuhan dengan segala firman-Nya, tikus tidak pernah datang dirumahku lagi, sungguh tikus tidak pernah datang ke rumahku lagi! Tikus yang dulu saya sekap dioven roti itu, tikus yang dulu menggigit kaki saya dan tikus yang saya tolong dibak mandi boleh jadi tikus yang sama, boleh jadi tikus yang lain, hanya Tuhan yang tahu.

Saya yakin saudarapun pasti pernah berbuat baik yang melebihi apa yang saya tulis kali ini, mari senantiasa berbuat baik kepada siapapun makluk Tuhan dimuka bumi ini dan jangan sepelekan sekecil apapun perbuatan itu asal dilakukan dengan tulus ikhlas pasti Tuhan akan mencatat-Nya melalui malaikat-Nya. Semoga bermanfaat, amiiiin, wasalam….

5 komentar:

rantai makanan mengatakan...

Rantai makanan, pelajaran SD yang pernak kita pelajari, mungkin bisa untuk gambaran uraian mas Suroso, padi akan dimakan tikus, tikus akan dimakan ular, ular akan dimakan elang, dan elang akan dimakan pengurai, jadi semua yang ada di mukabumi ini mempunyai fungsi yang berbeda dan saling tergantung. So,semua yang ada didunia ini merupakan sebuah sitem yang sangat komplek dan tunduk pada sunatullah, hukum alam kebanyakan orang menyebutnya. Hukum alam, bersifat mutlak, tidak bisa disogok, dipengaruhi maupun diatur atas kemauan manusia.Jadi sudah menjadi kewajiban manusia untuk selalu berbuat baik kepada apapun, berbuat tidak mengganggu keseimbangan alam, agar rantai kehidupan dapat berjalan seimbang, sehingga mausia benar2 menjadi kholifah di muka bumi ini.

Suroso Bin Haji Moh Takrip mengatakan...

Sangat setuju dengan pendapat saudara, begitulah alam ini, tapi kadang manusia serakah sehingga rantai-makanan itu ada yang terputus, sehingga alam tidak lagi seimbang, tetap semangat...

wisnu Pribadi mengatakan...

Asemane aku dipanggil saudara.....

Suroso Bin Haji Moh Takrip mengatakan...

Bukankah itu panggilan yang digemari anak muda, kita ini kan masih muda to pak

singo mengatakan...

Aku lebih suka dipangil singo he he he, mengingatkan masa2 di yogya dulu,apalagi yang manggil si Nasir dgn corak ngapaknya yang kental...